PERENCANAAN
MEDIA DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
TUGAS MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Perencanaan Strategi
Pembelajaran
Dosen Pengampu Nurul Huda, M.Pd
Oleh :
ABDUL ROSYID NIM 110002
MUNJANAH NIM
110017
YUNUS HIDAYAT NIM 110031
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PATI
JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2012
PERENCANAAN
MEDIA DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
A.
Pendahuluan
Kegiatan
menyusun rencana pembelajaran merupakan salah satu tugas penting guru dalam
memproses pembelajaran siswa. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional
yang dituangkan dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar Proses
disebutkan bahwa salah satu komponen dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yaitu adanya perencanaan pembelajaran yang di dalamnya
menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh
peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
Agar
proses pembelajaran dapat terkonsepsikan dengan baik, maka seorang guru
dituntut untuk mampu menyusun dan merumuskan Perencanaan pembelajaran secara
jelas dan tegas. Tugas utama seorang guru ialah mengajar yang berarti
membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan tertentu atau kompetensi. Tujuan atau
kompetensi tersebut telah dirumuskan dalam kurikulum yang berfungsi sebagai
pedoman pelaksanaan proses pembelajaran.
Pembelajaran
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengorganisasi, memfasilitasi dan
meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Proses
pembelajaran tidak bisa dipisahkan dari perencanaan pembelajaran. Dan
perencanaan pembelajaran harus dengan sengaja diorganisasikan untuk mencapai
tujuan yang ingin dicapai dengan baik agar dapat menumbuhkan proses belajar
yang lebih supaya apa yang didapat pada gilirannya dapat mencapai hasil
belajar yang optimal.
Dalam
proses pendidikan, perencanaan pembelajaran merupakan salah satu komponen
penting dan memainkan peranan yang sangat besar dalam mengidentifikasi
keberhasilan suatu program pendidikan. Pada dasarnya perencanaan pembelajaran
dimaksudkan untuk memperoleh data atau informasi tentang jarak dan situasi yang
ada dan situasi yang diharapkan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu.
Dengan menggunakan data dan informasi yang ada, guru dapat mengambil keputusan
tentang kegiatan belajar mengajar selanjutnya.
Untuk
mewujudkan harapan tersebut, maka harus mampu menerapkan penggunaan media
sebagai sarana dalam pelaksanaan perencanaan pembelajaran. Media pembelajaran
salah satu yang merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai
peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar yang diharapkan dengan
menggunakan pemanfaatan media, seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat
perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena
itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menerapkan media
pembelajaran agar dapat mengektifitaskan pencapaian tujuan pembelajaran dalam
proses belajar mengajar.
B.
Rumusan
Masalah
Dalam Makalah
ini akan kami bahas masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana
perencanaan Media dalam proses pembelajaran ?
2.
Bagaimana
perencanaan Evaluasi dalam proses pembelajaran ?
C.
Pembahasan
1.
Perencanaan
Media dalam Proses Pembelajaran
Media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.[1]
Media
yang dipergunakan dalam mengajar disebut juga dengan media pengajaran. Karena
pengajaran bagian dari kegiatan pembelajaran maka media pengajaran sering
disebut juga dengan media pembelajaran.
Media
Pembelajaran adalah alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan
pesan-pesan pembelajaran dari sumber belajar yaitu guru kepada peserta didik
yaitu siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Lingkungan
pembelajaran yang bermedia dapat meningkatkan nilai para pelajar, sikap mereka
terhadap belajar, dan evaluasi dari pengalaman belajar mereka. Teknologi juga
dapat membantu untuk meningkatkan interaksi antar pengajar dan pelajar, dan
membuat proses belajar yang berpusat pada pelajar (student oriented).
Dengan kata lain, penggunaan media menggunakan media dapat membantu siswa itu
memperoleh pelajaran bermanfaat. Guru sebagai pengembang media pembelajaran
harus mengetahui perbedaan pendekatan-pendekatan dalam belajar agar dapat
memilih strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran harus dipilih
untuk memotivasi para pembelajar, memfasilitasi proses belajar, membentuk
manusia seutuhnya, melayani perbedaan individu, mengangkat belajar bermakna,
mendorong terjadinya interaksi, dan memfasilitasi belajar kontekstual.
Dari
hal-hal tersebut pendidik perlu merancang serta merencanakan penggunaan media
dalam proses pembelajaran, agar supaya hal-hal tersebut dapat tercapai dengan
semestinya. Perencaan media perlu dilakukan serta berdasarkan berbagai
pertimbangan yakni :
a.
Fungsi
Media dalam Pembelajaran
Dalam
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, media pembelajaran memiliki
fungsi sebagai berikut :
1)
Sebagai
alat bantu
2)
Sebagai
sumber belajar
3)
Menarik
perhatian siswa
4)
Mempercepat
proses belajar mengajar
5)
Mempertinggi
mutu belajar
b.
Manfaat
Media Pembelajaran
Banyak
manfaat yang diperoleh dari menggunakan media pembelajaran dalam mengajar
diantaranya :
1)
Memperjelas
makna bahan pelajaran dan pemahaman siswa
2)
Motode
mengajar lebih bervariasi
3)
Siswa
lebih banyak melakukan kegiatan belajar
4)
Menarik
perhatian siswa
5)
Memperjelas
menyajian pesan
6)
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indra.
7)
penyampaian
materi pembelajaran dapat diseragamka
8)
Proses
pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik,
9)
Proses
pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga,
10)
Meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa.
c.
Pemilihan
Media Pembelajaran
1)
Media
tidak dapat menggantikan guru
2)
Perlu
adanya persiapan yang matang
3)
Mempertimbangkan
mutu dan kwalitas media
4)
Media
harus jelas dan menarik
5)
Ketersediaan
media
6)
Pertimbangan
waktu
d.
Macam-macam
Media Pembelajaran
1)
Media
Visual
Contoh :
Gambar, Foto, Poster, Buku, Peta, Papan Tulis dll.
2)
Media
Audio
Contoh : Radio,
Tape, VCD Player, HP dll.
3)
Media
Audio Visual
Contoh :
Televisi, Film, dll.
Selain faktor- faktor tersebut yang harus diperhatikan seorang guru dalam
perencanaan dan menggunakan media pembelajaran adalah :
1)
Relevansi pengadaan media
pendidikan
2)
Kelayakan pengadaan media
pendidikan
3)
Kemudahan pengadaan media
pendidikan
4)
Apakah guru tersebut memahami manfaat media pengajaran
5)
Guru harus terampil dalam
menyediakan media pendidikan.
6)
Kesulitan- kesulitan dalam media
pengajaran
Terdapat satu model yang dipakai dalam merencanakan penggunaan media
pembelajaran, yaitu model ASSURE. Model assure adalah suatu model perencanaan
penggunaan media pembelajaran yang mengikuti enam langka secara berurutan
berikut:[2]
a)
A = analize learners (menganalisa
karakteristik pebelajar)
b)
S = state obyective (merumuskan
tujuan)
c)
S = select methode, media and
materials (penggunaan media dan bahan)
d)
U = utilize media and materials (penggunaan
media dan bahan)
e)
R = require learner participation
(menyiapkan partisipasi belajar).
f)
E = evaluate and revise (evaluasi
proses dan perolehan belajar, serta merevisi)
Dalam langkah-langkah perencanaan penggunaan media pembelajaran model
ASSURE tersebut diatas secara eksplisit telah termaktub tentang pemilihan media
pembelajaran. Pemilihan media yang paling baik haruslah didasarkan pada
pertimbangan sumbangan apa yang dapat diberikan oleh media itu dalam proses
pembelajaran.
Menurut Sadiman faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
media pembelajaran adalah a) tujuan instruksional yang ingin dicapai, b)
karakteristik pembelajar atau sasaran, c) jenis rangsangan belajar yang diinginkan
(audio visual, gerak, atau lainnya), d) kondisi lingkungan setempat, e) luasnya
jangkauan yang ingin dilayani, f) ketersediaan sumber setempat, g) ketersediaan
dana, tenaga, h) fasilitas untuk memproduksi atau membeli, i) faktor keluesan,
kepraktisan, dan ketahanan dalam waktu tertentu dan j) efektifitas biaya dalam
jangka waktu yang panjang.[3]
Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada
guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas guru
yang lain seperti : memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada
siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan teus terjadi
selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi
siswa. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, guru
dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih mengarah sebagai
manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa
agar siswa dapat belajar. Untuk itu guru lebih berfungsi sebagai penasehat,
pembimbing, motivator dan fasilitator dalam Kegiatan Belajar mengajar.
Secara umum manfaat perencanaan pembelajaran menggunakan media adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran
lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat perencanaan
pembelajaran menggunakan media adalah :[4]
a)
Penyampaian materi pembelajaran
dapat diseragamkan
b)
Proses pembelajaran menjadi lebih
jelas dan menarik
c)
Proses pembelajaran menjadi lebih
interaktif
d)
Efisiensi dalam waktu dan tenaga
e)
Meningkatkan kualitas hasil
belajar siswa
f)
Media dapat menumbuhkan sikap
positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
g)
Mengubah peran guru ke arah yang
lebih positif dan produktif[5]
2.
Perencanaan
Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi
merupakan suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran
informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu
sistem pembelajaran. Pengertian dari evaluasi adalah :
a.
Evaluasi
adalah suatu proses yang terus menerus, sebelum, sewaktu dan sesudah proses
belajar mengajar.
b.
Proses
evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk mendapatkan
jawaban-jawaban tentang bagaimana memperbaiki pengajaran.
c.
Evaluasi
menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan bermakna untuk mengumpulkan
informasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan.
Menurut Sarbini Evaluasi atau penilaian juga
diartikan sebagai proses pemberian nilai berdasarkan data kualitatif hasil
pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan.[6]
Evaluasi
berkenaan dengan proses yang berhubungan dengan pengumpulan informasi yang
memungkinkan kita menentukan :
1)
Tingkat
kemajuan pengajaran
2)
Ketercapaian
tujuan pembelajaran.
3)
Bagaimana
berbuat baik pada waktu-waktu mendatang.
Evaluasi
meliputi pengukuran dan penilaian. Pengukuran berkaitan dengan ukuran
kuantitatif, sedangkan penilaian terkait dengan kualitas.[7]
Perencanaan Evaluasi Pengajaran adalah Penilaian terhadap pertumbuhan dan kemajuan
peserta didik kearah tujuan- tujuan yang telah ditetapkan untuk mengetahui
sampai dimana daya serap siswa setelah mengikuti pelajaran tersebut.
Perencanaan evaluasi pembelajaran berarti
persiapan atau pemikiran guru tentang pengukuran dan penilaian proses dan hasil
kegiatan belajar mengajar.
Evaluasi
terdiri dalam dua sasaran pokok, yaitu evaluasi makro dan evaluasi mikro. Sedangkan secara umum terbagi menjadi tiga
tahap, yaitu evaluasi input, proses dan output. Yang masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda. Evaluasi input mencakup kesiapan penempatan dan seleksi,
proses mencakup formatif, diaknostik, dan monitoring, sedangkan output mencakup
sumatif.[8]
Langkah-langkah penyusunan
perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut yaitu[9]
:
a.
Merumuskan tujuan khusus
Dalam merancang pembelajaran,
tugas pertama dari seorang guru adalah merumuskan tujuan pembelajaran khusus
beserta materi pelajarannya. Sebab tujuan umum (Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar) dari pembelajaran sudah dirumuskan oleh para pengembang
kurikulum. Tugas guru adalah menterjemahkan tujuan umum pembelajaran (SK dan
KD) menjadi tujuan khusus (indikator) pembelajaran yang lebih spesifik dan
mudah terukur.
Rumusan tujuan pembelajaran
menurut Bloom (1964) mencakup 3 aspek penting yaitu domain kognitf, afektif,
dan psikomotorik.[10]
1)
Domain kognitif
Pada domain kognitif, tujuan pembelajaran berkaitan dengan aspek
intelektual siswa, melalui penguasaan pengetahuan dan informasi mengenai data
dan fakta, konsep, generalisasi, dan prinsip. Semakin kuat seseorang dalam menguasai pengetahuan dan informasi, maka
semakin mudah seseorang dalam melaksanakan aktivitas belajar.
2)
Domain afektif
Domain afektif adalah domain yang berhubungan dengan penerimaan dan apresiasi
seseorang terhadap suatu hal dan perkembagan mental yang ada dalam diri
seseorang.
3)
Domain psikomotor
Domain psikomotor adalah domain yang menggambarkan kemampuan dan
ketrampilan seseorang yang dapat dilihat dari unjuk kerja atau performance yang
berupa ketrampilan fisik dan ketrampilan non fisik. Ketrampilan fisik adalah
ketrampilan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan menggunakan oto,
sedangkan ketrampilan nonfisik adalah ketrampilan seseorang dalam menggunakan
otak sebagai alat utama dalam mengerjakan dan memecahkan suatu permasalahan.
b.
Memilih pengalaman belajar
Belajar bukan hanya sekedar
mencatat dan menghafal, akan tetapi proses berpengalaman, sehingga siswa harus
didorong secara aktif untuk melakukan kegiatan tertentu, mencari dan menemukan
sendiri fakta. Ada kalanya proses pembelajaran juga dilakukan dengan simulasi
dan dramatisasi. Tujuan yang hendak dicapai tidak hanya sekedar untuk mengingat, tapi juga menghayati
suatu peran tertentu yang berkaitan dengan perkembangan mental dan emosi siswa.
Ada kalanya siswa juga diberi kesempatan untuk belajar secara berkelompok yang
memberikan pengalaman pada siswa untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain.
c.
Menentukan kegiatan belajar mengajar
Menentukan kegiatan belajar
mengajar yang sesuai pada dasarnya dapat dirancang melalui pendekatan kelompok
atau pendekatan individual. Pendekatan kelompok adalah pembelajaran yang
dirancang dengan menggunakan pendekatan klasikal, yakni pembelajaran di mana
setiap siswa belajar secara berkelompok baik kelompok besar maupun kelompok
kecil. Pembelajaran Pembelajaran individual adalah pembelajaran di mana siswa
belajar secara mandiri melalui bahan ajar yang dirancang demikian sehingga
siswa dapat belajar menurut kecepatan dan kemampuan masing-masing.
d.
Menentukan orang yang terlibat dalam proses pembelajaran
Orang-orang yang akan terlibat dalam proses
pembelajaran dan berperan sebagai sumber belajar meliputi instruktur atau guru,
dan tenaga profesional. Peran guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai
pengelola pembelajaran. Agar guru dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya secara
maksimal, maka guru harus memiliki kemampuan untuk berbicara dang berkomunikasi
dengan menggunakan berbagai media. Selain itu, guru juga berperan sebagai
pengatur lingkungan belajar yang memberikan pengalaman belajar yang memadai bagi
siswa. Guru dituntut untuk dapat mendesain dan mengatur lingkungan agar siswa
dapat belajar dngan penuh semangat sesuai dengan gaya belajarnya masing-masing.
e.
Memilih bahan dan alat
Penentuan bahan dan alat dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1)
keberagaman kemampuan intelektual siswa
2)
jumlah dan keberagaman tujuan pembelajaran khusus yang harus dicapai siswa
3)
tipe-tipe media yang diproduksi dan digunakan secara khusus
4)
berbagai alternatif pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
5)
bahan dan alat yang dapat dimanfaatkan
6)
fasilitas fisik yang tersedia
f.
Ketersediaan fasilitas fisik
Fasilitas fisik merupakan faktor
yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Fasilitas fisik meliputi ruangan kelas, pusat media, laboratorium, dan
lain-lain. Guru dan siswa akan bekerja sama menggunakan bahan pelajaran,
memanfaatkan alat, berdiskusi, dan lain sebagainya dan kesemuanya itu dapat
digunakan melalui proses perencanaan yang matang melalui pengaturan secara
profesional termasuk adanya dukungan finansial sesuai dengan kebutuhan.
g.
Perencanaan evaluasi dan pengembangan
Prosedur evaluasi merupakan faktor penting dalam perencanaan pembelajaran,
sebab dengan evaluasi akan dapat dilihat keberhasilan pengelolaan pembelajaran
dan keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
D.
Kesimpulan
1.
Media
Pembelajaran adalah alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan
pesan-pesan pembelajaran dari sumber belajar yaitu guru kepada peserta didik
yaitu siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
pemilihan media
pembelajaran adalah a) tujuan instruksional yang ingin dicapai, b)
karakteristik pembelajar atau sasaran, c) jenis rangsangan belajar yang
diinginkan (audio visual, gerak, atau lainnya), d) kondisi lingkungan setempat,
e) luasnya jangkauan yang ingin dilayani, f) ketersediaan sumber setempat, g)
ketersediaan dana, tenaga, h) fasilitas untuk memproduksi atau membeli, i)
faktor keluesan, kepraktisan, dan ketahanan dalam waktu tertentu dan j)
efektifitas biaya dalam jangka waktu yang panjang.
2.
Perencanaan
Evaluasi Pengajaran adalah Penilaian
terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik kearah tujuan- tujuan yang
telah ditetapkan untuk mengetahui sampai dimana daya serap siswa setelah
mengikuti pelajaran tersebut. Langkah penyusunan evaluasi adalah :
Merumuskan
tujuan khusus, Memilih pengalaman belajar, Menentukan kegiatan belajar mengajar,
Menentukan orang yang terlibat dalam proses pembelajaran, Memilih bahan dan alat, Ketersediaan fasilitas fisik dan Perencanaan
evaluasi dan pengembangan.
DAFTAR PUSTAKA
Sadiman, Arif,
dkk, 1996, Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Lukman Hakiim,
2007, Perencanaan Pembelajaran, Bandung : CV Wacana Prima.
www.kabar-pendidikan.blogspot.com diunduh pada tanggal 19/09/2012.
Tim Pengembang
Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bag. II, Bandung
: PT. Imtina.
http://hermawan69.wordpress.com/2011/10/08/29/ diunduh pada tanggal 19/09/2012.
Sarbini, 2011, Perencanaan
Pendidikan¸Bandung: Pustaka Setia.
www.wikipedia.com diunduh pada tanggal 19/09/2012.
[1]Sadiman, Arif,
dkk, 1996, Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 7.
[2] Lukman Hakiim,
2007, Perencanaan Pembelajaran, Bandung : CV Wacana Prima, 157
[4] Tim Pengembang
Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bag. II,
Bandung : PT. Imtina, 97.
[6] Sarbini, 2011,
Perencanaan Pendidikan¸Bandung: Pustaka Setia, 233.
[7] www.wikipedia.com
diunduh pada tanggal 19/09/2012.
[8] Sarbini, 234.
[9] Lukman Hakiim,
169-171
[10] http://andinurdiansah.blogspot.com/2011/11/langkah-langkah-penyusunan-perencanaan.html diunduh
pada tanggal 19/09/2012.
Comments
Post a Comment